Kamis, 11 Desember 2025

Tugas Mulia TPP; Catatan Akhir RAKOR TPP Pasangkayu (Bagian II Habis)

 

Dokumentasi Rakor TPP Pasangkayu (Tim Media TPP Pasangkayu)


Mamuju-BlogTPPSulbar.  Peran mulia Tenaga Pendamping Profesional Kabupaten Pasangkayu dalam mendampingi pemerintah desa tergambar dalam Pelaksanaan Rapat koordinasi yang difasilitasi oleh Kepala Desa Kaluku Nangka, Kecamatan Bambaira, kabupaten Pasangkayu.

Menurut Kepala Desa, "Pendamping Desalah yang membuka mata kami, mengupayakan area ini menjadi Ikon wisata di Pasangkayu. Merekalah yang memberi keyakinan pada kami sehingga berkembangan sampai seperti ini".

TAPM Kabupaten , Maulidin Syam yang juga PIC Media dan Informasi mengungkapkan, PLD dan PD yang memfasilitasi sejak perencanaan hingga pelaksanaan, sehingga warga setempat sehingga bersedia bekerja sama dengan Pemerintah Desa membangun area wisata ini. Mereka membagi hasil pendapatan antara Bumdes dan Warga.

Hasil Rapat Koordinasi

Fokus utama agenda Rapat Koordinasi adalah evaluasi hasil pendampingan, terutama pada pemenuhan data hasil pendampingan.

Bidang paling mendapatkan apresiasi dan penghargaan adalah prestasi TPP Pasangkayu pada Bidang Media dan Informasi.  Kabupaten pasangkayu telah mencatatkan diri sebanyak 7 kali dalam box 100% partisipasi TPP.

Dari tampilan Blog Resmi TPP, Pasangkayu juga menempati rangking  pertama dalam hal jumlah aktifitas terberitakan serta supervisi dan pemberdayaan pada desa. Indikator kongkritnya terlihat pada jumlah Link resmi website desa yang tersambung ke Blog TPP Kabupaten.

Data laporan akhir TAPM Provinsi, Jumlah link desa yang terhubung sebanyak 15 dari 59 desa di Pasangkayu. Menyusul Kabupaten Mamuju, sebanyak 6 dari 88 desa. Sementara kabupaten lainnya belum ada website desa yang terhubung.

Berdasarkan fakta ini Korprov TAPM Sulbar, AMran Arsyad memberikan rekomendasi kepada TPP dalam melakukan Supervisi dan Monitoring, baik itu Desk Review Supervisi, Online Supervisi ataupun Kunjungan Lapangan agar obyek supervisi dan monitoring kedepan tidak lagi terpaku pada pelaksanaan pembangunan desa dan pelaksanaan pendampingan. Tapi lebih menekankan pelaksanaan pemberdayaan seperti inisiatif pelatihan pengembangan media sosial di Pasangkayu. (MSS)

Kontributor photo; TPP Pasangkayu


 

Selasa, 02 Desember 2025

Spot Wisata Batu Alam; Surga Bagi Pecinta Alam (Catatan Rakor TPP Pasangkayu Bag I)

 

Gerbang dalam Taman wisata Batu Alam, Desa Kaluku Nangka, 
Pasangkayu-SULBAR (Foto Rahmat Akbar, PLD Pasangkayu)

Pasangkayu-BlogTPPSulbar. Taman Wisata Batu Alam, Desa Kaluku Nangka, Pasangkayu adalah potret bidadari yang baru bangun pagi. Perpaduan aliran sungai dan rerimbunan pohon yang ditumbuhi batu raksasa. Sunggu penuh keasrian, kesegaran dan otentik. Tempat ini menjadi surga bagi kaum petualang dan pecinta alam.

Pasalnya Sungai Matapangi yang mengalir jernih dikawal dengan barisan batu berukuran besar, lebih besar dari bangunan rumah BTN Type 36 yang berjejer apik disebelah timur sungai. Paling menonjol ukurannya adalah sebuah batu besar berdiri kokoh menghadap ke sungai yang dijuluki Batu Raja yang diapit oleh Batu Gerbang dalam dan Batu Manyamang

Ditambah lagi dengan rimbunan belantara pohon hutan yang tinggi seolah berlomba memperebutkan sinar matahari pagi, menjadi pemandangan tiada tara. Membuat hati teduh dan nyaman bagi siapa saja yang datang berwisata ditempat itu.

Area wisata seluas 40 Ha, terletak di sebelah timur Desa Kaluku Nangka, sebelumnya bernama Area Wisata Bamba Tunu adalah hutan belantara yang hanya dihuni oleh masyarkat adat (lokal). Kemudian disulap oleh Nurdin M, Kepala desa Kaluku Nangka menjadi Area wisata Batu Alam.

"Saya diprovokasi oleh Pendamping Desa. Dan Kaluku Nangka akan hilang dari ingatan sejarah desa, jika tak memiliki tempat unik dan monumental yang sekali dikunjungi akan dirindukan sepanjang hayat," sambung Pak Desa sambil menunjuk sosok Pendamping Lokal Desa yang selama ini mendampinginya.

"Area ini meski bukan milik desa, tapi warga. Dan kami berbagi keuntungan dengan warga. Dan kedepan berharap tempat ini menjadi ikon wisata Pasangkayu" Tegasnya. 

Saat rombongan Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Pasangkayu bersama TAPM Provinsi berjalan menuju AULA Wisata yang menjadi tempat Rakor, disitulah nampak jelas bahwa hampir setiap spot wisatanya memiliki keunikan masing-masing dan sangat autentik.

Kunikan ini pula yang menjadi lanskap kejernihan hati dan pikiran TPP yang datang berkumpul dalam Acara Rapat Koordinasi (28/11), mengevaluasi progres pendampingan desa selamat tahun 2025 di Pasangkayu. 

Penulis;Muh. Subair Sunar
Editor ; Amran Arsyad, Firman, Kontributor foto TPP Pasangkayu




Senin, 24 November 2025

Polman, Pertama Menyelesaikan Salur Dana Desa Tahun Anggaran 2025


MAMUJU BlogTPP Sulbar- Kabupaten Polewali Mandar menjadi kabupaten pertama di Sulawesi Barat yang menyelesaikan  Salur Dana Desa yang ditentukan penggunaannya (Earth Mark) dari RKUN ke RKDesa pada 9 nopember 2025. Lima kabupaten lainnya masih menyisakan beberapa desa yang belum salur.

Prestasi Kabupaten Polewali Mandar menarik perhatian para pihak dikarenakan selama ini belum pernah menjadi kabupaten pertama dalam menyelesaikan salur DD. Demikian disampaikan Firman, TAPM Provinsi  yang mengkoordinir Data Monev DD didampingi Amran Arsyad, KoorProv di kantor TAPM Provinsi di Mamuju.

Polman dengan jumlah desa 144 tahun ini mendapatkan alokasi Dana desa terbesar dengan jumlah Rp 134.729.952.000,-  menyusul Mamasa 133,8 M, Mamuju 83,5 M, Pasangkayu, 54,392 M, Majene 52,65M dan terakhir Mamuju Tengah 50,8 M.

Pencapaian ini layak diapresiasi, mengingat tahun ini adalah tahun dimana beban kerja TPP Sulbar bertambah. Satu sisi harus mengaal salur Dana Desa dan disisi lainnya harus mengurus penyelesaian pembentukan dan pengembangan Koperasi desa Merah Putih pada 575 Desa yang ada

Minggu, 23 November 2025

Sekda Polman, Usulkan Desa Bersih Narkoba dan melibatkan TPP

Sekretaris Daerah Kabupaten Polewali Mandar, Nur Said, S.Sos. MM. menggusulkan untuk menindaklanjuti Gerakan Desa Bersih Narkoba di Kabupaten Polewali Mandar dan melibatkan Tenaga Pendamping Desa. Gagasan tersebut disampaikan pada Rapat Konslidasi Stakeholder Pelaksanaan Tim Asesment Terpadu (TAT), Pencegahan  dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN), di Cafe RN, (19/11).

Menurutnya, "Pengguna Narkoba itu adalah korban, bukan inisiator kejahatan. Dan problem paling besar yang dihadapi secara psikis adalah stigma warga sekitar pada korban. Dibutuhkan kerjasama  dan kebesaran hati para pihak untuk memperlakukan korban selayaknya sebagai manusia".

Problem stigmatisasi ini pula yang akan menjadi hambatan partisipasi warga desa proses pembangunan dan pemberdayaan di desa. 

Peta Kasus Kerawanan Narkoba Polman

Dari data kasus kerawanan kasus narkoba dalam lima tahun terakhir dari 144 Desa di Kabupaten Polewali Mandar, 8 desa dinyatakan berada pada status Bahaya narkoba yang tersebar pada Kecamatan Tinambung, Wonomulyo dan Capalagian. Dan 18 desa kelurahan dinyatak status waspada narkoba (Sumber BNN Polman).

"Dari peta kasus kerawanan narkoba ini memiliki kegayuhan dengan trend kejahatan kriminal pencurian, pembunuhan dan perkelahian massal belakangan ini. Kondisi ini harus segera teratasi sebelum dampaknya semakin meluas" ungkap seorang peserta konsolidasi yang tak mau disebut namanya.

Kegiatan Rapat Konsolidasi Stakeholder Pelaksanaan TAT yang digagas oleh BNN Polman diikuti oleh dua puluh orang peserta dari berbagai instansi penegak hukum, kesehatan, agen pemulihan, TAPM Provinsi dan Kader Pemuda anti narkoba.

Bebarapa rekomendasi yang ditawarkan pada konsolidasi tersebut diantaranya, menindaklanjuti dan mengembangkan Gerakan Desa Bersih Narkoba telah pernah dilakukan oleh BNN Polman dengan pendekatan sharing sumberdaya. Memberdayakan komunitas remaja desa untuk melakukan kampanye anti narkoba. (MSS)



Kamis, 20 November 2025

Momen Haru Pendampingg Lokal Desa Curhat di Sosmed

 Sudirman, SE. , Kepala Desa Bakka Bakka, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat, memberikan apresiasi positif atas dedikasi dan integritas Pendamping Desa dalam mendampingi pemerinta desa selama ini. Mereka ini tak mengenal lelah dalam menjalankan tugasnya di desa.

Dalam unggahan FB grup @DesaPesonaNusantara, akun FB milik Agus Sinapati Kaharuddin dalam, lebih lanjut dikatakan, "Teruslah menjadi bagian dari perubahan, mendorong semangat (inovasi) dan gotong royong. Teruslah berkarya mewujudkan  desa maju, mandiri dan sejahtera".

Tayangan video berdurasi 1 Menit 43 detik selanjutnya menceritakan ungkapan hati Tenaga Pendamping Profesional (TPP) melalui lagu gubahan sendiri yang diberi judul "Wahai Wakil rakyat Kami Pendamping Desa, bUkanlah Beban Negara". Latar lagu ini berisi gambar aktifitas TPP dalam melakoni tugas dan fungsi di desa.
Tayangan ini  sempat viral, sampai berita ini dibuat jumlah tayangan sudah mencapai 6,1 Rb, 85 Komentar.
Sejumlah komentar haru mewarnai laman FB milik ASK. Tak kurang Tenaga Ahli Utama Bidang Informasi dan Komunikasi P3MD Kemendesa dan PDT, Wahyu Hananto melalui akun FB menuliskan, "Saya denger lagu sampek terharu mnitikkan air mata.. mengingat betapa totalnya teman temen di ujung depan dgn gaji minim dibawah UMK tetap siap dan siap.. Tetap semangat Kawan.. Smoga lagu video ini nyampai di hadapan Bapak Presiden. Pendampingan bagi kita bukan sekedar kerja ttpi bagian dari JIWA KITA".
Komentar lain dari Akun Resti Indriani, menyebut, "TPP Serba Bisa,Tanpa Kenal waktu dan Lelah dengan gaji yang tak seberapa namun tetap dipandang sebelah mata,tetap semangat kawan ku Tuhan tidak lah tidur doa terbaik untuk kita semua,semangat".
Sementara Agus Sinapati Kaharuddin, saat dihubungi secara terpisah di kediamannya Dusun Cirebon, Kelurahan Sidodadi, Wonomulyo menyatakan, "Ini bukan aksi protes, melainkan spontanitas saat mendengar cacian anggota DPR RI dari komisi V dalam rapat kerja dengan Menteri desa dan PDT beberapa hari lalu".
"Kami tak menuntut kenaikan gaji, meskipun kamitahu bahwa "tetangga kami" yang juga berprofesi pendamping memiliki gaji lebih besar dengan lingkup pekerjaan terbatas dan fokus, sangat berjarak jauh dengan lingkup pekerjaan kami yang mengurus segalanya di desa tanpa batas jam kerja.
(MSS)


Senin, 03 November 2025

Dedikasi TPP Mendampingi Musdesus Persetujuan Pinjaman KDMP

Sejak terbitnya Surat Edaran Menteri Desa dan Pembangunan daerah Tertinggal Nomor 08 tahun 2025 tentang Percepatan Musyawarah Desa khusus untuk Persetujuan Dukungan Pengembalian Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), Tenaga Pendamping Profesional (TPP) bersama para pihak bahu membahu mendampingi dan mengawal pelaksanaan Musdes Khusus.

Tanpa kenal lelah Tim TPP membagi diri melakukan monitoring kesemua desa yang telah melayangkan Undangan pelaksanaan Musdes Khusus. Bagi TPP tak ada waktu untuk menentukan desa mana yang harus didahulukan, semua harus dilayani tanpa mempertibangkan kondisi akses perjalanan dan cuaca.

Sekedar catatan bahwa Provinsi Sulawesi Barat memiliki sejumlah desa dengan aksesibilitas yang sangat sulit dan umumnya terisolir, diantaranya satu kecamatan kepulauan dan selebihnya di wilayah pegunungan yang tersebuar di Kabupaten Mamuju Tengah, Mamuju, Majene, Polewali mandar dan Mamasa 

Untuk kategori terisolir dan sulit akses salah satunya adalah Desa Pamosean Pangga Kecamatan Aralle, kabupaten Mamasa yang terletak di bagian barat kabupaten Mamasa dan berbatasan dengan Kecamatan Ulumanda Kabupaten Majene. Waktu tempuh ke desa tersebut dari Kota Mamasa berdasarkan Google Maps ditempuh selama 1 jam, 48 Menit dengan menggunakan kendaraan motor. Namun dalam faktanya paling cepat ditempuh lebih dari 3 jam, apalagi dengan kondisi cuaca yang curah hujannya sangat tinggi saat ini..

Seperti dilansir dalam WAG TPP Mamasa, adalah Munawir (42) Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Kabupaten Mamasa bersama Pendamping lainnya, Bisnis Asisten, dan Babinsa melakukan perjalanan ke Pamosean Pangga, Kecamatan Aralle untuk melakukan monitoring pelaksanaan Musdes Khusus untuk Dukungan Persetujuan Pinjaman KDMP pada 30 Oktober 2025.

Menurutnya , dengan kondisi jalan yang sangat parah dan sulit dilalui kendaraan roda dua menjadi tantangan besar. Sebagian ruas jalan berada di pinggir tebing yang curam, sehingga setiap langkah harus ditempuh dengan penuh kehati-hatian Pada beberapa titik, rombongan harus meninggalkan kendaraan dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki, melewati jalan berlumpur dan licin akibat cuaca hujan yang terus turun sepanjang hari. 

Meskipun medan begitu berat, semangat dan rasa tanggung jawab untuk mendampingi desa tidak pernah surut. Rasa lelah dan perjuangan di perjalanan seolah terbayar ketika tiba di Desa Pamoseang Pangga. Ditambah dengan sambutan hangat pemerintah desa serta masyarakat setempat. Antusiasme warga dalam pelaksanaan Musdesus KDMP menunjukkan semangat kebersamaan dan komitmen mereka untuk memajukan ekonomi desa melalui koperasi

Bagi Munawir dan kawan kawan TPP lainnya Perjalanan ini menjadi pengalaman berharga yang menggambarkan dedikasi, kerja keras, dan semangat pengabdian dalam membangun desa di wilayah terpencil. Meski penuh duka karena medan yang sulit dan cuaca yang tidak bersahabat, namun penuh suka karena dapat turut memastikan keberlangsungan program pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Koperasi Desa Merah Putih di pelosok Mamasa (MSS)

Kontributor Poto Munawir TAPM Mamasa

Penulis Muh. Subair Sunar



Tugas Mulia TPP; Catatan Akhir RAKOR TPP Pasangkayu (Bagian II Habis)

  Dokumentasi Rakor TPP Pasangkayu (Tim Media TPP Pasangkayu) Mamuju-BlogTPPSulbar.   Peran mulia Tenaga Pendamping Profesional Kabupaten Pa...