Sudirman, SE. , Kepala Desa Bakka Bakka, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat, memberikan apresiasi positif atas dedikasi dan integritas Pendamping Desa dalam mendampingi pemerinta desa selama ini. Mereka ini tak mengenal lelah dalam menjalankan tugasnya di desa.
Dalam unggahan FB grup @DesaPesonaNusantara, akun FB milik Agus Sinapati Kaharuddin dalam, lebih lanjut dikatakan, "Teruslah menjadi bagian dari perubahan, mendorong semangat (inovasi) dan gotong royong. Teruslah berkarya mewujudkan desa maju, mandiri dan sejahtera".
Tayangan video berdurasi 1 Menit 43 detik selanjutnya menceritakan ungkapan hati Tenaga Pendamping Profesional (TPP) melalui lagu gubahan sendiri yang diberi judul "Wahai Wakil rakyat Kami Pendamping Desa, bUkanlah Beban Negara". Latar lagu ini berisi gambar aktifitas TPP dalam melakoni tugas dan fungsi di desa.
Tayangan ini sempat viral, sampai berita ini dibuat jumlah tayangan sudah mencapai 6,1 Rb, 85 Komentar.
Sejumlah komentar haru mewarnai laman FB milik ASK. Tak kurang Tenaga Ahli Utama Bidang Informasi dan Komunikasi P3MD Kemendesa dan PDT, Wahyu Hananto melalui akun FB menuliskan, "Saya denger lagu sampek terharu mnitikkan air mata.. mengingat betapa totalnya teman temen di ujung depan dgn gaji minim dibawah UMK tetap siap dan siap.. Tetap semangat Kawan.. Smoga lagu video ini nyampai di hadapan Bapak Presiden. Pendampingan bagi kita bukan sekedar kerja ttpi bagian dari JIWA KITA".
Komentar lain dari Akun Resti Indriani, menyebut, "TPP Serba Bisa,Tanpa Kenal waktu dan Lelah dengan gaji yang tak seberapa namun tetap dipandang sebelah mata,tetap semangat kawan ku Tuhan tidak lah tidur doa terbaik untuk kita semua,semangat".
Sementara Agus Sinapati Kaharuddin, saat dihubungi secara terpisah di kediamannya Dusun Cirebon, Kelurahan Sidodadi, Wonomulyo menyatakan, "Ini bukan aksi protes, melainkan spontanitas saat mendengar cacian anggota DPR RI dari komisi V dalam rapat kerja dengan Menteri desa dan PDT beberapa hari lalu".
"Kami tak menuntut kenaikan gaji, meskipun kamitahu bahwa "tetangga kami" yang juga berprofesi pendamping memiliki gaji lebih besar dengan lingkup pekerjaan terbatas dan fokus, sangat berjarak jauh dengan lingkup pekerjaan kami yang mengurus segalanya di desa tanpa batas jam kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar